“Aku tak pernah tahu cara berdansa,” kataku denganmu ketika kau memintaku untuk berdansa bersamamu.
“Mau kuajari?” tawarmu sambil meraih tanganku. Kau memeluk pinggangku dan mengarahkan tanganku ke posisi yang benar. terdengar lagu ‘One Night’ dari the Corrs dan kau merangkulku semakin erat. dan entah kenapa, ada sesuatu pada tatapan matamu. tatapan yang tak pernah terlihat sejak kita pertama kali bertemu tiga hari yang lalu. tatapan itu membuatku terhanyut dan tak mau melepaskan tanganku maupun dekapanmu.
When morning awakes me
Well I know I’ll be along
And I feel I’ll be fine
So don’t you worry about me
I’m not empty on my own
For inside I’m alive
That for one night
It was so right
That I gave you
My heart
My love
My heart
Just for one night
My body
My soul
Just for one night
My love
I loved
For one night
One night
One night
Hanya untuk malam ini. hanya itu saja yang kubisikkan berulangkali pada diriku sendiri. hanya untuk malam ini. tak peduli sudah beberapa lagu berganti, ataupun berapa kali yang lain berganti pasangan dansa, kita tetap berdekapan erat.
Hanya untuk malam ini. kembali itu yang berulangkali kukatakan di dalam hatiku ketika kau menciumku dengan penuh hasrat dan mendekapku semakin erat.
Hanya untuk malam ini. dan aku akan tetap menyimpan ini di dalam kenangan.
“Sayang, I miss you a lot.” itu yang kukatakan di telpon pada pacarku ketika tak sengaja mataku melihat cincin kawin yang melingkar di jari manismu.
Hanya untuk malam ini.
Ini fiksi ya… sekali lagi ini fiksi…
benarkah ini fiksi???
imaginasiku sdh kemano mano mbak 😀
Men dak cayo yo sudah…
hehhehe iya ya…mirip ceritanya
tapi sebetulnya kalo ceritaku itu sama-sama selingkuhan, dan dia tahu bahwa si pacar akan memilih gadis lain drpd meneruskan affair mereka. Dan itu jadi hari terakhir mereka …. gitchu 😀
ini pasti bukan piksih 😐
hampir pingsan sebelum baca komen pertama
astagahh aku pikir ini nyata mbaak..