#269 Pacar Hantu Perawan

image

tiketnya

Banyak yang bertanya-tanya tentang kenapa saya mendadak menonton film Pacar Hantu Perawan. Padahal hampir semua orang yang kenal dengan saya tahu kalau saya termasuk orang yang pemilih untuk urusan nonton beginian. nonton sinetron saya tak sudi lagi, nonton infotenmen saya ogah karena muak melihat tampang dewi persik di sana, apalagi sekadar nonton film yang ada dewi persiknya *colek Buya Alex*

Niat mulia saya menonton film ini terutama karena saya tergugah setelah membaca artikel dari Time tentang KK Dheraj. Dan sebelum saya mencibir, tentu saja saya harus memberi kesempatan terlebih dahulu kepada KK Dheraj mengingat sebelum ini berniat untuk menonton filmnya pun saya tak sudi. Karena itu tanpa prasangka apapun saya memasuki bioskop twenty one di IP sendirian dengan gagah berani. mengingat tak ada satupun teman saya yang sudi termasuk adik kandung saya sendiri! menemani saya menonton film ini.

Benar saja, ketika saya mengumumkan di twitter maupun di facebook bahwa saya akan menonton film ini, reaksi semua orang hampir serupa. Ngapain kamu nonton film begituan? ada yang menuduh saya mengalami penurunan selera bahkan ada yang malah mencurigai motif saya untuk menonton film ini   My betterhalf sampai menelpon untuk memastikan bahwa saya sedang tidak kesambet ataupun salah makan ataupun hilang kesadaran ketika saya memberitahu bahwa saya akan menonton film ini.

Saya sempat berpikir bahwa saya akan sendirian menonton film ini, ternyata saya salah! ada sekitar 30 orang yang menonton film ini bersama saya. dikurangi yang sibuk pacaran, mungkin ada sekitar 20 orang yang menonton film ini dengan serius, termasuk saya.

Ceritanya adalah Mandy (Dewi Persik), Misa (Misa Campo) dan Vicky (Vicky Vette) adalah tiga saudara yang terpisah. satu di indonesia dan dua di amerika. saya yakin seyakin-yakinnya kenapa dua itu di Amerika karena takut digeruduk FPI *eh*. Manajer aka teman Mandy, Joice mengajak Mandy untuk mandi di pancuran jodoh (!) agar enteng jodoh. dengan ogah-ogahan Mandy mengikuti ajakan Joice dan pacarnya camping di pancuran jodoh tadi. ketika di sana, Mandy mendadak bertemu Romi (Jonathan Frizzy) tengah malam dan langsung jatuh cinta. setelah bertemu Romi banyak keanehan yang terjadi.

Dan marilah kita lihat apa saya yang ada dalam pikiran pada saat menonton film ini.

menit pertama: ngapain sih Vicky Vette sama Misa Campo bolak-balik pamer dada di sini?
menit selanjutnya: ini banyak yang dipotong yak adegannya..
beberapa menit kemudian : film ini settingnya kayak sinetron tahun 90 an ya…
selanjutnya: hah? ngapain dewi persik joget-joget erotis tengah malem di tengah hutan
berikutnya: apa keluar saja ya… e tapi sayang dua puluh ribuku…
sampai dengan menit ketujuh delapan : *mainin hp baca tweet dan FB* mumbling : dua puluh rebu… dua puluh rebu… dua puluh rebu…

Jadi begini ya KK Dheraj, terlepas dari ketidaksetujuan tokoh islam garis keras terhadap anda. film yang anda buat itu memang luar biasa buruk. tanpa cerita yang berarti dan jelas-jelas hanya memamerkan sensualitas belaka. sepanjang film ini saya bertanya-tanya. apa relevansinya si Vicky Vette dan Misa Campo main di film ini sebagai saudara Dewi Persik. kalaupun diganti menjadi Nunung dan mpok Noripun tidak akan ada bedanya. Apa pula relevansinya Vicky Vette dan Misa Campo pamer-pamer dada sepanjang film ini. tidak ada hubungannya dengan jalan cerita. dan ya, saya yakin saking tajamnya gunting LSF banyak sekali adegan-adegan sensual yang dipotong. Kemudian untuk apa ada Olga Syahputra nongol di film ini? Dan pertanyaan penting yang sampai film ini berakhir belum terjawab adalah siapa hantu perawannya? apakah Jonathan Frizzy dapat dikategorikan sebagai perawan?

Ada yang mengatakan film cerita tidak perlu mengikuti logika. tapi masuk akalkah, begitu bertemu seorang pria tengah malam di hutan langsung diangkut untuk dihangatkan *halah bahasanya*. Dan yang benar-benar membuat saya literally menepok jidat adalah ketika Dewi Persik entah kenapa tiba-tiba mengatakan kepada Jonathan Frizzy, “untukmu, terimalah persembahan dari saya malam ini” dilanjutkan dengan joget-joget diiringi lagu Time of my life malam-malam di tengah hutan ketika sedang camping. *bunuh saya sekarang*. sejujurnya adegan itu adalah penghinaan terhadap lagu Time of my life dan film flashdance *eh*.

Saya tidak tahu berapa banyak yang akan menonton film ini. tetapi menurut pengamatan saya ada beberapa jenis orang yang menonton film ini:

  1. Tergiur untuk menonton Vicky Vette dan Misa Campo. untuk yang seperti ini saran saya mending nonton bokepnya sekalian daripada nonton film ini. serba tanggung dan kalian tak akan terpuaskan dan dua puluh ribu kalian akan terbuang percuma.
  2. yang sedang pacaran. tak peduli filmnya apa yang penting dapat suasana yang asoy buat pacaran, mengingat sejoli di depan saya yang sudah main sosor bahkan ketika lampu belum dipadamkan. untuk yang ini saran saya Get a room! kayak tak ada tempat lain saja.
  3. yang nonton rame-rame bareng teman-teman. selama pertunjukan ada sekelompok remaja yang duduk di belakang saya. menjerit paling kencang kalau ada pocong dan ngakak paling kencang juga kalau ada lelucon yang menurut saya tidak lucu. saran saya daripada buang duit nonton film ini, mendingan sewa dividi atau beli dividi bajakan horor atau komedi sekalian. sisa duitnya bisa buat beli popcorn sekarung tuh. dan  acara nonton kalian akan lebih meriah.
  4. orang yang sedang stress, butuh sesuatu buat dicela dan frustasi karena tak ada yang sudi menemani. iya, itu saya. Get a life Ra!

Satu-satunya moral yang saya dapat dari menonton film ini adalah jangan ngomong sembarangan kalau tidak mau dapat kutukan. ya iyalah, cuma orang gila yang tiba-tiba nyemburin papan pengumuman meskipun tak percaya seperti yang dilakukan oleh Dewi Persik dan Jonathan Frizzy di film ini. Kutukan belum tentu dapat, dihajar orang karena dianggap kurang ajar ya sudah pasti.

Jadi, untuk membuang sial akibat menonton film ini. kakak Victor tersayang, kita nonton smurf di PIM yok! #eaaa

33 thoughts on “#269 Pacar Hantu Perawan

  1. *bhuwakakakakaka…. sumpah mbak! aku ngakak sejadi-jadinya baca review mu inih! menyedihkan sekali, bahkan belum menapak setengah jam mb sudah mau keluar dari studio.
    OOh, jadi dirimu sedang se-stress itu kah?? memang wajib ngumpul nih buat presscon perihal apakah yg membuatmu stress hingga ingin menonton film ituh…

  2. baca lagi tulisannya dek Indah… saya memutuskan untuk menonton film ini akibat membaca artikel di Time tentang KK Dheraj
    yang jelas, dibayar berapapun saya tak sudi nonton film bikinan KK Dheraj lagi…

    • soalnya ku baca juga di poin nomer 4 ituh: 4.orang yang sedang stress, butuh sesuatu buat dicela dan frustasi karena tak ada yang sudi menemani. iya, itu saya. Get a life Ra!
      *cmiw

  3. Sapa ya yg blg kl mbak itkel mengalami penurunan sense of film??? Kok kyk sy ya 🙂

    Tp repiew ny lucu bgt deh. Terutama ttg jenis2 orang yg menonton film itu. Owh tnyata mbak itkel msuk kategori yg stress ya :p kbnyakan tugas kuliah nih kayakny 🙂

    PEACE!!!

  4. Pingback: Review Film Simfoni Luar Biasa | Jurnalnya Nike

  5. bener2 berharap KK Dheraj membaca review filmnya ini.
    eh tapi mbak, klo besok2 dikasih tiket gratis oleh pak bos KK Dheraj nonton pelem2 beginian lagi, mau kagak? hahaha…

  6. omg.. mbak ira =)) ga kukira bakalan separah ini… dari awal saja aku udah ihh banget liat review nya di webnya 21… vicky, misa, dewi persik sodaraan? sodara dari tanahabang??? 😆

    yang sedang pacaran. tak peduli filmnya apa yang penting dapat suasana yang asoy buat pacaran, mengingat sejoli di depan saya yang sudah main sosor bahkan ketika lampu belum dipadamkan. untuk yang ini saran saya Get a room! kayak tak ada tempat lain saja.

    😆 😆 ahahahahahak ini lagi… a room yg bisa didapat dg 20rebu ya cuma di bioskop kali mbak… wkwkwk…

    mending nonton ipin upin aja deh… 😆

  7. Pingback: #278 Pocong Minta Kawin | Itik Kecil

  8. Pingback: Joan Loves… Memborong 5 Metropop pas weekend kemarin : Miss Collector & Pemburu Cinta « Joan Loves….

  9. akakaka, gue ngakak sambil nepok2 meja pas baca review ini XD
    emang sesuai perkiraan sih, film horror yang posternya begituan pasti ceritanya enggak mutu juga.

  10. Pingback: #293 bagaimana membuat film horor yang laku di Indonesia : studi kasus Pacar Hantu Perawan | My Blog

  11. Pingback: #332 Arwah kuntilanak duyung | My Blog

  12. Pingback: tentang selera humor | My Blog

  13. Pingback: Kungfu Pocong Perawan | My Blog

  14. Pingback: Surat terbuka untuk KK Dheeraj | My Blog

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.